Pengaruh adanya Arsitektur

Hasil gambar untuk pengaruhnya arsitektur terhadap lingkungan
Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan. Orang awam sering kali mengartikan arsitek adalah perancang bangunan, yaitu orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang berperan untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi estetika, budaya, atau masalah sosial. Lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional.

Dari pengertian di atas menerangkan bahwa arsitektu dapat berpengaruh ataupun mempengaruhi apa yang menjadi lingkungan binaannya dalam perencanaan dan perancangan pembangunan.
sebagian berpendapat bahwa kegagalan atau kerusakan dalam lingkungan diperansertakan oleh Arsitektur sebagai perancangnya. Setiap pembangunan tentu akan mengakibatkan perubahan yang berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Hal ini tentu tidak dapat terhindari, mengingat setiap manusia pasti akan "menciptakan" limbah dari dalam tubuh maupun luar tubuh (limbah cuci, dll). Untuk menghindari merusak lingkungan dengan tidak melakukan pembangunan sama sekali tentu bukan solusi yang bijaksana, dimana manusia tentu membutuhkan tempat tinggal, dan membangun tempat tinggal mungkin memerlukan pembukaan lahan yang berarti merusak lingkungan alami sekitar. Tapi dengan memanfaatkan ilmu yang dimiliki seorang arsitek, mereka bisa merancang sebuah bangunan yang ideal dan ramah lingkungan.

Dalam beberapa hal arsitektur berperan dalam pembuatan lingkungan binaan yang baik tetapi tidak semua pembangunan berjalan sesuai dengan standart ketentuan yang baik terhadap lingkungan. Dalam hal membangun seorang arsitek harus mempertimbangkan banyak hal sebelum melalukan perancangan. Jika hal itu tidak di perhatikan dengan baik maka hasil atau produk dari perencanaan akan mengalami kerusakan bahkan kegagalan seorang arsitektur dalam mendesain bangunan. Karena dalam  identifikasi suatu perancangan harus sangat mendetail demi menghasilkan suatu karya arsitektur yang baik dan nyaman untuk masyarakat.

Peran seorang arsitek tidak hanya membangun sebuah bangunan, tetapi dalam merancang sebuah bangunan, terlebih dahulu seorang arsitek akan melakukan analisa, salah satunya adalah analisa terhadap lingkungan dan berinteraksi langsung dengan lingkungan dan alam.
Tanpa disadari, ketika suatu bangunan dibangun atau didirikan telah merusak lingkungan dan alam sekitarnya. Maka dari itu dalam melakukan analisa lingkungan, arsitek dituntut untuk merancang dan membangun sebuah bangunan tanpa harus merusak lingkungan yang ada serta dituntut untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi.

Arsitektur sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak – dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.

Membuat bangunan dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat, termasuk pertimbangan penggunaan kembali atau rehabilitasi bangunan yang ada. Lokasi, orientasi, dan lansekap sebuah bangunan mempengaruhi ekosistem lokal, metode transportasi, dan penggunaan energi. Memasukkan prinsip-prinsip pertumbuhan Smart dalam proses pembangunan proyek, apakah itu sebuah gedung, kampus atau pangkalan militer. Penempatan untuk keamanan fisik merupakan isu penting dalam mengoptimalkan desain situs, termasuk lokasi jalan akses, parkir, hambatan kendaraan, dan lampu perimeter. Apakah merancang sebuah bangunan baru atau retrofitting sebuah bangunan yang ada, desain situs harus mengintegrasikan dengan desain yang berkelanjutan untuk mencapai suatu proyek yang sukses.
Hal-hal yang menjadi perhatian lingkup dalam pekerjaan arsitektur adalah:
Hasil gambar untuk hemat energi

* Gunakan Optimalkan Energi
* Melindungi dan Menghemat Air
* Lebih baik Gunakan Produk Lingkungan
* Operasional dan Pemeliharaan Praktek Optimalkan

Dalam merancang dan membangun sebuah bangunan, tentu saja tedapat dampak di dalam nya. Baik dampak positif ataupun negatif. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali  pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam. Berikut adalah contoh dari dampak tersebut.

v  Dampak PositifHasil gambar untuk green arsitektur

1.   Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran.
2. Dengan membangun tempat industri, maka perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan memperbesar kegunaan bahan mentah serta dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
3.  Dapat memberikan timbal balik antara karya arsitektur dengan lingkungan sekitarnya dengan cara memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur.
4. Memanfaatkan lingkungan sekitar untuk menghemat dan meminimalisir dampak negatif dari sebuah bangunan, misalnya menerapkan konsep green arsitektur.
5.   Memberikan dampak pada karya arsitektur yang bersifat estetis atau keindahan.
6. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota dengan memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun.

  Dampak Negatif

1.   Dengan membangun perindustrian, limbah industri tersebut akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara. Akibat dari pencemaran tersebut, banyak menimbulkan kematian bagi fauna, manusia dapat terserang penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.
3. Kerusakan tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang memperhatikan unsur lingkungan guna mendukung jalannya pembangunan. Kerusakan tanah diantaranya adalah erosi, kekeruhan tanah, hilangnya unsur hara dan terakumulasinya zat pencemar dalam tanah yang dapat merusak kualitas air tanah.
4.   Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan.
5. Banjirnya suatu kota merupakan akibat dari sistem pembangunan yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan yang seharusnya merupakan daerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan pemakaian plester penuh pada stiap permukaan tanah sehingga tidak adanya tempat lagi untuk resapan air.

Solusi

Jika dilihat dari sisi negatif adanya pembangunan terhadap lingkungan, tentu sangat merugikan bagi manusia, alam dan bangunan itu sendiri. Lalu apa yang harus di lakukan sebagai seorang arsitek? Berikut adalah solusi untuk meminimalisir dampak negatif akibat dari pembangunan tersebut.

1.      Material Ramah Lingkungan
2.      Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin. Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil pula limbah yang dihasilkan.
3.    Bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan. menghindari penggunaan bahan yang berbahaya (logam berat, chlor), bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama serta bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.
4.      Peka terhadap iklim

5.   Penerapan adanya teknologi memperbaharui yang bertujuan untuk mengolah limbah yang ada sehingga berdampak pada kebersihan dan kesehatan lingkungan. 






sumber :
http://www.addysumoharjo.com/2017/03/pengaruh-arsitektur-terhadap-lingkungan.html
http://joe-arch08.blogspot.co.id/p/pengaruh-arsitektur-terhadap-masyarakat.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arsitektur mendunia

Dunia Arsitektur